Kamis, 28 November 2013

PENYEBAB,PENCEGAHAN,DAN PENGOBATAN AYAM NGOROK


PENYAKIT NGOROK YANG MENIMBULKAN KEMATIAN


Penyebab penyakit ngorok Seorang peternak bercerita kepada tim Technical Support Medion bahwa ayamnya terkena penyakit ngorok atau gangguan pernapasan. Ia pun kemudian bertanya mengapa hal itu bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya?

 Menanggapi hal ini tentu kita menyadari bahwa di suatu peternakan ayam, peristiwa ngorok sudah sering terjadi dan menurut banyak ahli peternakan, ngorok pada ayam bukanlah nama suatu penyakit, melainkan salah satu gejala klinis dari penyakit yang menyerang saluran pernapasan ayam. Dan penyebabnya pun bisa bermacam-macam. Sistem Pernapasan Ayam Secara umum, fungsi utama saluran pernapasan ayam adalah menyediakan suplai oksigen (O2), mengeluarkan karbondioksida (CO2), memperlancar mekanisme pengaturan suhu tubuh, dan berperan dalam proses kekebalan primer.


 Agar sistem pernapasan ayam bisa berfungsi dengan baik, maka ketersediaan udara bersih dan kondisi saluran pernapasan yang sehat wajib dipenuhi. Ayam sendiri memiliki sistem pernapasan yang agak berbeda dengan sistem pernapasan pada mamalia, karena dilengkapi dengan kantung udara yang mempunyai struktur dan fungsi yang unik, serta paru-paru yang tergolong sederhana.
Dari segi anatomi, alat pernapasan ayam sedikitnya terdiri dari 3 komponen penting, yaitu:


 Saluran pernapasan atas Saluran pernapasan ayam bagian atas terdiri dari rongga hidung, laryng, trakea (tenggorokan), bronkus dan bronkiolus.
Rongga hidung juga terhubung langsung ke bagian sinus, dimana sinus merupakan tempat predileksi (kesukaan) sebagian bibit penyakit yang masuk melewati saluran pernapasan.

 Tubuh ayam secara alami memiliki serangkaian mekanisme pertahanan terhadap berbagai serangan agen penyakit.
Salah satunya adalah sistem pertahanan primer. Kulit, silia (bulu getar) saluran pernapasan, lendir/mukus, enzim sampai reaksi bersin dan batuk termasuk dalam sistem pertahanan ini.

 Tidak berfungsinya sistem pertahanan primer, terutama sistem pertahanan pada saluran pernapasan, menjadi pemicu utama masuknya bibit penyakit. Saat ayam menarik napas, udara pertama kali akan masuk ke dalam rongga hidung. Rongga hidung ini dilengkapi dengan silia (bulu getar) yang berperan menyaring partikel-partikel yang tercampur udara yang dihirup ayam, seperti debu maupun bibit penyakit.

  Namun silia hidung ini hanya mampu menahan partikel berukuran 3,7-7,0 mikron saja. Sedangkan partikel dengan ukuran lebih kecil, yaitu 0,091-1,100 mikron akan lolos dan menempel pada trakea, bronkus dan bronkiolus. Perlu diketahui juga bahwa ukuran partikel yang berada di udara kebanyakan memiliki diameter 1-5 mikron, sedangkan virus atau bakteri berukuran lebih kecil lagi.

 Contohnya bakteri Mycoplasma sp. (penyebab CRD) berukuran 0,25-0,5 mikron, atau virus AI yang hanya berdiameter 0,08-0,12 mikron. Bisa dibayangkan jika silia mengalami kerusakan, maka bibit penyakit dengan mudah masuk ke saluran pernapasan dan ayam akan mengalami gangguan pernapasan. Selanjutnya pada bagian trakea, bronkus dan bronkiolus yang dilengkapi dengan sel-sel epitel tidak bersilia, akan menghasilkan lendir yang mengandung enzim proteolitik dan surfaktan (penurun tegangan permukaan).

 Adanya enzim dan surfaktan tersebut mampu menghancurkan beberapa bibit penyakit.  Pada ketiga bagian tersebut juga diketahui menghasilkan antibodi yang disebut imunoglobulin (Ig) A. Antibodi ini berfungsi mencegah pelekatan agen infeksi pada permukaan dan menetralisirnya. Selain Ig A, juga terdapat Ig E dan Ig G. Ig A berperan menyingkirkan protein asing atau larva cacing yang masuk melalui permukaan tubuh, sedangkan Ig G berfungsi melindungi permukaan tubuh terhadap reaksi peradangan. Paru-paru Anatomi paru-paru ayam tersusun atas jaringan yang kenyal dan banyak pembuluh darah, sehingga memudahkan terjadinya proses pertukaran udara. Pada bagian paru-paru juga terdapat banyak percabangan bronkus yang disebut sebagai parabronkus. Pada beberapa area, ujung- ujung parabronkus ini akan bersatu dan terhubung langsung dengan kantung udara.

 Kantung udara Udara dari paru-paru masuk ke dalam kantung udara. Kantung udara sangat berperan penting dalam pernapasan ayam terutama saat proses menghirup udara (inspirasi), maupun mengeluarkan udara (ekspirasi). Perubahan pada kantung udara, seperti kantung udara mengalami peradangan atau berwarna keruh, bisa menjadi salah satu indikasi infeksi penyakit pernapasan tertentu.

 Ngorok dan Penyebabnya Ngorok pada ayam bisa disebabkan oleh agen infeksius (penyakit, red) maupun non infeksius, seperti udara yang berdebu, amonia, perubahan cuaca, dll. Beberapa penyakit infeksius yang mempunyai manifestasi klinis gangguan pernapasan, dan selalu menduduki 10 besar ranking penyakit di ayam pedaging dan petelur, diantaranya adalah CRD, colibacillosis, korisa, ILT, ND, IB dan AI. Namun penyakit yang secara spesifik memiliki target utama di organ pernapasan adalah CRD, colibacillosis, korisa dan ILT. Sedangkan ND, IB dan AI, selain menyerang organ pernapasan juga menyerang bagian organ tubuh ayam lainnya.

  Faktor non-infeksius Ayam komersial modern secara genetik mempunyai kemampuan tumbuh dan berproduksi lebih cepat dibanding ayam tipe lain. Namun pertumbuhan badan yang cepat ini tidak sebanding dengan perkembangan organ vital dalam ayam yaitu jantung dan paru-parunya. Sehingga kedua organ ini sangat rentan terhadap gangguan baik dari dalam maupun luar tubuh.

Untuk menunjang pertumbuhan badan ayam, paru-paru dipaksa bekerja keras menyuplai O2 untuk metabolisme tubuh. Karena pentingnya suplai O2 tersebut, maka udara bebas yang terdapat di dalam kandang haruslah berkualitas.
Manajemen litter, tingkat kepadatan ayam, suhu dan kelembaban kandang, serta ventilasi kandang akan mempengaruhi kualitas udara ini. Banyaknya partikel debu di udara tentu saja akan semakin memperberat kerja saluran pernapasan atas.

 Dan bukan tidak mungkin, saluran pernapasan atas pun akan mengalami kerusakan/luka akibat tingginya debu dalam udara dalam kandang. a) Suhu dan kelembaban Kondisi suhu dan kelembaban yang tidak sesuai bisa mengakibatkan gangguan fungsi sinus dan organ pernapasan lainnya. Suhu yang nyaman bagi ayam ialah 25-28ºC dengan kelembaban 60-70%. Saat kelembaban udara...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *